Yes, I'm alive.
Namanya juga waktu. Pas dijalanin, terasa lama. Capek, bosen, monoton, itu-itu aja. Rasanya ingin berhenti. Diam di tempat, cuman tidur-tiduran di lapang terbuka, menghitung rasi bintang. Tapi yang paling aneh adalah semuanya seandainya. Seandainya aku berhenti, seandainya aku menyerah, seandainya aku melepas saja semuanya, seandainya aku pulang saja ke rumah bertemu keluarga. Pokoknya seandainya. Nggak berani merealisasi, nggak berani inisiasi. Entah hanya aku yang sengsara, atau orang lain hanya pura-pura bahagia, nggak tau juga. Keliatannya mereka baik-baik saja. Atau, aku pun terlihat baik-baik saja?
Semuanya punya teman. Teman cerita, teman ngobrol biasa, teman buat ngadu kesedihan, teman buat gosip kebahagiaan. Iya, cuman aku yang merasa sendirian. Kering, gelap, sepi, tanpa motivasi. Kamu nyasar, tapi ke jalan yang benar, katanya. Di sebelah mananya? Namanya juga nyasar. Nggak tahu arah, asal ngikut-ngikut saja. Maaf, tapi rasanya emang iya. Aku harus apa? Bikin tujuan baru? Bagaimana caranya? Tempatnya saja belum pernah kukenal, bagaimana menentukan tujuan mau ke mana pada akhirnya. Bukan menyalahkan siapa pun atau apa pun. Mohon maaf segala pihak, tapi aku masih menjalani jalan yang baru ini, kok. Aku suka, tapi masih kebingungan. Dipaksa ini itu, jadinya mau. Bukan iya-iya aja. Tapi emang nggak ngerti harus ke mana. Mau balik arah, sudah terlanjur basah.
Jangan menyesal, kata suara di dalam kepalaku. Tidak ada bagian dari diriku yang menyesal, sungguh. Semua ada maknanya, Tuhan punya cara. Udah, jalani aja. Sederhana, tapi kalau sedang lelah paling lelah, ujungnya nangis juga. Nangis, nangis, nangis, tiap saat. Merasa bersalah, ingin pulang aja, nggak usah kuliah. Tapi, mau ngga mau, akhirnya malah ngerjain tugas juga. Tugas individu, kelompok, laporan ini, laporan itu, telan saja semuanya mentah-mentah, toh tidak akan tersedak.
Perihal kemampuanku, dengan keberadaan di tempat baru, iya, emang kelabu. Lambat, nggak ngerti, bingung, nggak jago kaya mereka yang sekali baca langsung ingat. Nggak keren kaya mereka yang auto dapat ip 4. Ya, namanya juga nyasar, tidak ada persiapan. Nyasar lagi, nyasar lagi yang diomongin. Maaf, masih sedang berusaha menyamankan diri dengan tempat baru. Wajarkan saja, ya.
S/o to the one who took these pics of me, represent me this whole semester huysghjsgdgsfdsdgsgfdgfdfgsdj |
8 Desember 2019,
Tengah malam, udah lama nggak makan buah apel. Lihat, deh. Aku masih bertahan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon