Contoh Naskah Drama Satu Babak

Naskah drama di bawah ini hasil Kerja kelompok gue waktu kelas 8 dulu. Yaaa sekarang baru kelas 9 sih. Tapikan bisa dibilang setahun yang lalu:v

Salah Paham Clara
            Panggung sebagai kantin sekolah yang dialati degan satu buah meja dan empat buah kursi berwarna coklat khas kayu.
            Clara,seorang anak baru di SMPN Maju Mundur,pindahan dari SMPN Mundur Maju yang menemukan arti suatu teman ketika menemui seseorang yang bernama Leani Swarlow.
Pada jam istirahat pertama,Clara dan Riyanti pergi menuju ke kantin untuk sedikit mengistirahatkan otak yang telah letih untuk berfikir. Tadinya.

Riyanti        : “Stooop!!”(lalu mengedus dan menatap pada meja serta kursi kantin yang akan diduduki sepasang teman baru saling kenal tersebut) “Amann”.
Clara            : “Aneh”(mata Clara menatap tajam pada kedua kornea mata Riyanti. Lalu,duduk berhadapan di salahsatu meja kantin yang kosong). “ baru satu jam pelajaran saja kepalaku sudah penjol. Sedikit sih. (mengelus kepalanya yang terbalut jilbab berwarna putih).
Riyanti           : “Lalu??masbuwe??seharusnya kamu berterimakasih padaku. Bagaimana jika kursi dan meja ini telah diberi ranjau oleh Leani untuk mengerjaimu,kan?? Tambah benjol lagi nanti kepalamu. Bukannya mengucapkan terimakasih malah mengataiku aneh”(dengan nada menantang pada Clara).
Clara           : “Iya dehh.(terdiam,lalu menengok ke arah kanan dan kiri). “ Bu bu,pesen nasi goleng telul ceplok,oh iya pake bawang goleng juga ya!!”
Ibu Kantin   : “Ekhemm ekhemm. Maaf nih yaaah. Nasi goleng itu apa??(dengan wajah paling sok milik ibu kantin).
Riyanti        : “Ekhemm ekhemmm. Ibu kantiin,tolong doong dia itukan ngga bisa ngomong “R”. Jadiii,maksud dia itu NASI GORENG TELUR CEPLOK PAKE BAWANG GORENG!!.
Ibu Kantin  : “Oalaah. Oke oke tunggu sebentar” (berlalu pergi menuju ke dapur).
Riyanti        : “Humm. Oke. Kita mulai. Clara,bagaimana ceritanya kepalamu bisa tertukar dengan kakimu??I mean .. bagamana bisa kau jatuh terjungkal??”
Clara           :  “Ceritanya tuh gininiih. Kan aku mau duduk tuuh. Terus,my ass kan juga udah rileks plus stand by buat duduk. Eh,ngga taunya kursinya ngilang. Lenyapppp. Hilaaang. Tersapu oleh anginn,dan hanyuttt oleh airr.”
Riyanti       : “Dih lebay!! Eh,ngilang??kaya di film Harry Potter gitu??keren tuhh. Coba deh, dipraktekin lagi”
Clara          : “aku bukan kacungmuuu!! Lagian kamumah Harry Potter mulu” (jari telunjuk Clara menghujam tepat di dadanya)
Riyanti       : “who cares??siapa yag peduli??kitakan punya idola masing – masing!! Lagipula jika kau tak suka,itu tak jadi masalah untukku. Aku juga tak pernah mempermasalahkan idolamu kok”(menjulurkan lidah pada Clara)
Clara          : “Yanti mah marah mulu deh”
Riyanti       : “jangan panggil saya YANTI!!”
Clara          : “iyadeeh. Riyanti Rusyiana Rusdi. Aku minta maaf yah!!” (Clara tersenyum pada Riyanti).
Riyanti       : “aduduuh. Nama gue jelek banget deh, RUSDI” (telapak tangan Riyanti mendarat tepat pada jidatnya).
Clara          : “iiih. Bagus tauuu. Aku aja suka” (kembali menampakkan senyumnya pada Riyanti). “eh eh. Nasi gorengnya kok belum datang yah??”
Riyanti       : “sabb ..”
Tiba – tiba Leani datang..
Leani          : “Haiii Clalaaa”(melangkahkan kaki ke sebelah Clara. Sedikit melambaikan tangan seperti wanita setengah pria)
                        Memiliki rambut pendek di atas tengkuk dan memiliki ukuran badan yang cukup tinggi membuat anak putri bernama lengkap Leani Swarlow terlihat seperti anak putra.
Clara          : “Hai jugaa Swarlowww. Ada apaa??”
Riyanti       : “Apa lu,manggil – manggil??”(menatap sinis pada Leani)
Leani          : “Huhh” (memalingkan wajah dari Riyanti)
Clara          : “Sendal lebay”(menjulurkan lidahnya)
Riyanti       : “Haha. Kau dengar?? LEBAY”
Leani          : “Masbulo??”
Clara          : “O”
Leani          : “P”
Riyanti       : “Q”
Clara          : “R” (mengucapkan dengan Cedal)
Leani          : “Hahaha “L”??? “R” kaliiii”(terkikih mentertawakan kecedalan Clara)
Clara          : “Biarinn!! Cedal jugaa ..”
Leani          : “Cedaal jugaa manusiaa. Punyaa rasaa punya hati .. “
Riyanti       : “Stop!! Swarlow,ini itu bukan audisi X-Faktor yah!!”
            Ibu kantin datang membawa pesanan Clara dan Riyanti.
Ibu Kantin  : “Ini diaaa.” (meletakkan nasi goreng sempurna di atas meja kantin tempat mereka bertiga duduk.) “eh,mas. Mau pesen apa??”(bertanya pada Leani).
Leani          : “Mas mas mass. Cewek nihh!!”(sedikit memuncratkan air liurnya).
Ibu Kantin  : “Eh eh. Maaf maaf.” (pergi kembali menuju ke dapur).
Riyanti       : “Eh,Laeni,kamu itu kenapa sih,jail banget. Anak baru kok dijailin. Nyampe kepalanya penjol lagi”
Leani          : “Laeni Laeni. Leani curutt!!jail gimana maksud lu??”
Clara          : “kamukan,yang narik kursi aku sampe aku jatuh??”
Leani          : “Bukan weyy!! Tempat duduku saja di depanmu!!”
Riyanti       : “Don’t lie to me!! Aku tau kok,kamu yang narik kursinya Clara. Soalnya aku liat kamu lagi lewat disebelah Clara waktu Clara jatuh”
Leani          : “eh eh,kok geroyokan gini sih??”
Clara          : “udahlah Riyy,lagian mungkin memang bukan Leani yang melakukannya. Kamu juga Le,jangan gampang marah yahh.”
Riyanti       : “aduduuh. Dia itu dari dulu emang gitu Ra,suka iri sama anak baruu”
Leani          : “weesstt. Iri??ayolah Riyantii. Aku tak seburuk kau yang selalu mencela anak baru,memeras uangnya,dan memalakinya setiap hari”
Riyanti       : “yakin??bukankah kau yang tadi mengambil dompet milik ibu kantin yang berada di meja pesan??”
Leani         : (gebrak meja) “heyy!! Kau jangan fitnah yah!! Aku tak pernah mengambil dompet milik ibu kantin!!”
Riyanti      : “Dan kau juga tak perlu menggebrak meja,sendall!!”
Clara         : “Sudahlah Riyantiii. Belum tentu ia mengambil uang milik ibu kantin”
            Tiba – tiba ibu kantin datang menghampiri mereka bertiga yang sedang berdebat hebat. Dengan celemek yang masih menempel di bajunya.
Ibu Kantin  : “Eh,mas. Ekhemm mba maksudnya. Terimakasih,ya. Mungkin jika tak kau temukan dompetku,aku tidak tau harus membayar dengan apa bahan masakan hari ini. sekali lagiii terimakasih” (menyatukan kedua telapak tangannya dan meletakkan di depan dada sebagai tanda terimakasih pada Leani)
Riyanti        : “jadii,Sendal ini tak pernah mencuri dompet milikmu,ibu kantin??”
Clara           : “nahh kau dengarkan??”
Leani           : “makanyaa. Jika menuduh seseorang,di selidiki dulu dehhh”
            Ibu kantin hanya melongo melihat keribukan Clara,Riyanti,dan Leani. Lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
Clara            : “tetapiii. Memang kau kan,yang menarik kursiku sampai aku terjungkal??”
Leani            : “arghhh. Ayolah Clalaaa,aku inikan anak baik. Tak mungkin aku melakukannya”
Riyanti         : “hmmm. Apa mungkin ..”
Clara            : “mngkin apa??”
Riyanti         : “kursimu tak sengaja tertarik oleh rok milik Leani?? Soalnya rok miliknya cukup panjang”
Leani            : “Mustahil,Riyann.”
Riyanti         : “berarti benarkan,kau yang menariknya??”
Leani            : “ihh bukan ya bukan!! Ngga percayaan banget dahh!!”
Clara            : “ahh aku ingat!! Ternyataaa .. “(cengengesan)
Leani            : “kenapaa??”
Clara            : “kursiku terdorong oleh tasku sendiri. Hehe. Kau pasti tau tasku seberapa besar,kan??”
Riyanti         : “erghh ayolah Claraa. Kau sudah membuatku kehabisan suara gara – gara bertengkar dengan Leani”
Leani            : “aduduhhh. Dari tadi kekk. Tangan gue sakit nih. Nggebrak meja”
Clara            : “eh,tetapii,untuk apa kau lewat didekatku saat aku jatuh??”
Leani            : “aku mengambil pulpenku yang jatuh dibelakangmu,Clala”
Riyanti         : “uooh. Satu masalah terselesaikan. Ockayy. Sekarang waktunya kembali ke kelas. Bel tanda masuk udah bunyi tuhh”
Clara            : “ahh. Bagaimana nasib nasi goreng milikku??belum sempt aku memakannya. Tetapi bel sudah berbunyi”
Leani            : “udahlaah. Buat gue aja. Sana lu masuk dulu ke kelass”
            Akhirnya Clara dan Riyanti meninggalkan Leani yang asyik menyantap nasi goreng telur ceplok milik Clara. Miikku juga sepertinya.



ⱷⱷⱷש(p˜á´—˜)pשⱷⱷⱷ



Previous
Next Post »
Thanks for your comment